Jumat, 29 Mei 2015

Tugas Media

BAB I
PENDAHULUAN

A.  Latar Belakang
Pembangunan ekonomi melalui industrialisasi, perdagangan, real estate, asuransi, perbankan, bisnis jasa maupun pengembangan agrobisnis yang berorientasi pada akumulasi modal, ataupun pembangunan di sektor lainnya dan pemerataan pendapatan tercermin diantaranya dalam produktivitas nasional sebagai salah satu indikator kinerja sebuah bangsa. Dalam kaitan itu, orang-orang mulai melihat pentingnya melakukan usaha nyata secara produktif, efisien, dan efektif dalam setiap kehidupan. Oleh karena itu, orang-orang mulai memikirkan cara-cara yang benar dalam berkarya atau bekerja untuk menghasilkan sesuatu yang bermanfaat sesuai dengan harapan mereka masing-masing. Mengingat pentingnya sumber daya manusia (SDM) di antara faktor-faktor produksi lain, perusahaan melakukan pendidikan dan pelatihan untuk meningkatkan keterampilan dan pengetahuan karyawan demi tercapainya kinerja yang diharapkan. Dengan kinerja karyawan yang tinggi diharapkan dapat memberi sumbangan yang sangat berarti bagi kinerja dan kemajuan perusahaan.

Minggu, 17 Mei 2015

Makalah Media

BAB 1
PENDAHULUAN

A.    Latar Belakang Masalah
Pendidikan merupakan kebutuhan yang amat penting dalam mengembangkan dan meningkat kualitas serta menentukan arah bagi masa depan manusia, bahkan kualitas dan masa depan bangsa. Tanpa melalui proses pendidikan yang baik, sulit kiranya bagi seseorang untuk menyesuaikan diri dengan perkembangan dan tuntutan zaman. Pendidikan diharapkan dapat memberikan perubahan kea rah yang lebih baik terhadap manusia itu sendiri.
Potensi siswa dapat berkembang karena guru mempunyai peran penting dalam proses pelaksanaan pendidikan, interaksi antara guru dan anak didik menuju peserta didik yang lebih kompeten adalah tuntutan utama. Seiring perkembangan Ilmu pengetahuan dan teknologi guru dituntut untuk lebih cerdas dan kreatif  dalam menyampaikan atau menyajikan materi pembelajaran. Seorang guru harus mampu membuat media pembelajaran yang kreatif, inovatif, menarik bagi peserta didik dan dapat menimbulkan rasa keingintahuan yang besar dari diri peserta didik.
Media merupakan salah satu faktor penentu keberhasilan pembelajaran. Melalui media proses pembelajaran bisa lebih menarik dan menyenangkan (joyfull learning), misalnya siswa yang memiliki ketertarikan terhadap warna maka dapat dinerikan media dengan warna yang menarik. Aspek penting lainnya penggunaan media adalah membantu memperjelas pesan pembelajaran. Informasi yang disampaikan secara lisan terkadang tidak dipahami sepenuhnya oleh siswa, terlebih apabila guru kurang cakap dalam menjelaskan materi. Disinilah peran media, sebagai alat bantu memperjelas pesan pembelajaran.
Untuk mendukung  pendidikan dan pembelajaran yang baik terdapat beberapa aspek yang menjadi pertimbangan dalam kelangsungan proses pembelajaran, diantaranya  yaitu melakukan identifikasi kebutuhan dan karakteristik siswa, perumusan tujuan, perumusan materi, perumusan  alat pengukur keberhasilan, serta melakukan peraikan terhadap apa yang telah dilaksanakan. Terdapat banyak model pembelajaran yang bisa diterapkan untuk menerapkan aspek-aspek pembelajaran.
Diantara model pembelajaran yang ada, maka model pembelajaran ASSURE dapat diterapkan dalam proses  pembelajaran. Model ASSURE adalah pedoman langkah-langkah perencanaan untuk memilih dan memanfaatkan media. Berikut akan di bahas mengenai “Perancangan media pembelajaran dengan model ASSURE”

B.    Rumusan Masalah
            Berdasarkan pemaparan pada latar belakang sebelumnya, maka ada beberapa hal yang akan di bahas dalam makalah ini, yaitu :
1.      Apa itu Pembelajaran ASSURE?
2.      Bagaimana sistematika penerapan model  ASSURE?
3.      Bagaimana merancang pelaksanaan pembelajaran dengan model ASSURE menggunakan media pembelajaran yang disesuaikan dengan analisis kebutuhan?

C.    Tujuan Pembahasan
            Merujuk kepada latar belakang yang di paparkan sebelumnya maka terdapat beberapa tujuan penulisan makalah ini yaitu;
1.        Untuk memberikan penjelasan tentang model pembelajaran ASSURE
2.        Untuk memberikan penjelasan bagaimana sistematika penerapan model  ASSURE
3.        Untuk merancang pelaksanaan pembelajaran dengan model ASSURE menggunakan media pembelajaran yang disesuaikan dengan analisis kebutuhan

D.      Manfaat Pembahasan
Berdasarkan latar belakang dan tujuan yang telah dipaparkan sebelumnya, maka manfaat yang akan diperoleh dari penulisan makalah ini adalah
1.      Melaksanakan tugas  kelompok pada mata kuliah Media Pendidikan
2.      Sebagai bahan rujukan mengenai model ASSURE
3.      Berbagi pengetahuan dengan pembaca lain

BAB II
PEMBAHASAN

A.    Pengertian Model ASSURE
   Penggunaan teknologi dan mediadalam pembelajaran merupakan suatu hal yang sangat penting. Namun untuk memilih dan menggunakan suatu media ada banyak hal yang perlu kita perhatikan, terutama berkatian dengan tujuan, materi dan karakteristik siswa. Hal ini sangat penting karena sesuai dnegan pengertian media, yang merupakan sarana yang mengantarai penyampaian pesan dari guru kepada siswa. Agar penyampaian pesan itu tepat sasaran maka guru benar-benar harus harus teliti dalam memilih dan menggunakan media. Sesuai dengan pemanfaatannya, media ada yang digunakan oleh guru dan ada yang dirancang oleh guru. Perancangan media pembelajaran ini perlu dilakukan guru, mengingat sekarang ada begitu banyak informasi yang dapat membantu siswa belajar disamping guru.
Bergesernya peran guru sebagai fasilitator membuat guru harus bisa merancang suatu pembelajaran yang menggunakan teknologi dan media pembelajaran yang baik untuk memfasilitasi siswanya belajar. Dan salah satu cara terbaik untuk merancang pembelajaran dan media adalah dengan model ASSURE.
Model ASSURE merupakan suatu model untuk merancang pengajaran yang efektif, yang dirancang dimulai dengan menganalisis minat siswa, penyajian materi, malibatkan siswa dalam praktek dengan umpan balik, menilai pemahaman mereka dan memberikan kegiatan tindak lanjut yang relevan (Smaldino, 2012). Dengan model ASSURE ini guru bisa merancang pembelajaran dengan menggunakan media pembelajaran dengan lebih baik, karena meliputi semua hal yang dibutuhkan dalam kegiatan pembelajaran

B.     Sistematika penerapan model  ASSURE
Pembelajaran dengan menggunakan ASSURE Model mempunyai beberapa tahapan yang dapat membantu terwujudnya pembelajaran yang efektif dan bermakan bagi peserta didik. Tahapan tersebut menurut Smaldino merupakan penjabaran dari ASSURE Model, adalah sebagai berikut :
https://tepenr06.files.wordpress.com/2012/05/picture2.png?w=456&h=347
1.      Analyze Learner  (Analisis Pembelajar)
Tahapan pertama dalam merencanakan pembelajaran yang mempu membentuk pengalaman siswa adalah mengidentifikasi dan menganalisis karakteristik pembelajar yang menunjukkan relasi dengan outcome dalam pembelajaran. Tujuan utama dalam menganalisa termasuk pendidik dapat menemui kebutuhan belajar siswa yang urgen sehingga mereka mampu mendapatkan tingkatan pengetahuan dalam pembelajaran secara maksimal. Analisis pembelajar meliputi tiga faktor kunci dari diri pembelajar yang meliputi :
a.      General Characteristics (Karakteristik umum)
Karakteristik umum siswa dapat ditemukan melalui variable yang konstan, seperti, jenis kelamin, umur, tingkat perkembangan, budaya dan faktor sosial ekonomi serta etnik. Etnik disini termasuk dalam faktor samping dalam karakteristik umum atau dapat disebut karakteristik khusus pembelajar, seperti tingkah laku dan ketertarikan terhadap suatu pembelajaran. Perbedaan umur pada peserta didik dapat menjadi acuan dalam merancang pembelajaran yang memperhatikan kemampuan setiap individu selama proses pembelajaran. Begitu pula jika menemui perbedaan budaya asal pembelajar dapat menjadi patokan dalam merumuskan strategi dan media yang tepat dalam menyampaikan bahan pelajaran.

b.    Specific Entry Competencies ( mendiagnosis kemampuan awal pembelajar)
Sebagaimana yang diungkapkan Dick &Carey,(2001) dalam Smaldino (2012) penelitian mengungkapkan bahwa pengetahuan yang telah dimiliki siswa sebelumnya tentang suatu objek tertentu mempengaruhi bagaimana dan apa yang mereka bisa pelajari lebih banyak daripada yang dilakukan sifat psikologi apa pun. Karena itulah penting bagi guru untuk menganalisis kecakapan dasar spesifik melalui sarana formal dan informal. Misalnya melalui pelaksanan ujian masuk, untuk melihat kemmapuan prayarat siswa, yang dibutuhkan untuk mengikuti pembelajaran. Dengan mengidentifikasi kompetensi dasar spesifik siswa guru bisa menyesuaikan dnegan jenis tujuan, sehingga guru bisa memberikan perbaikan sebelum masuk mata pelajaran

c.    Learning Style (Gaya Belajar)
   Gaya belajar merupakan serangkaian sifat psikologis yang menetukan bagaimana siswa merasa, berinteraksi, dan merespons secara emosional lingkungan belajarnya. Menurut Gardner (Smaldino, 2008) Setiap anak memiliki kecerdasan dan cara belajar yang berbeda beda, karenanya guru haruslah mempertimbangkan gaya belajar siswa. Dengan memahami:
1)      Kekuatan dan preferensi konseptual, dimana setiap siswa punya gerbang sensorik (visual, audiotori, jasmani dan kinestetik yang berbeda yang mempengaruhi keterlibatan belajarnya.
2)      Kebiasaan memproses informasi /gaya pikiran, menurut Butler (Smaldino, 2008) ada 4 cara pemprosesan informasi, yaitu pelajar berurutan konkret, pelajar acak konkret, pelajar berutan abstrak, pelajar acak abstrak.
3)      Motivasi, Menurut Keller (1987)(dalam Smaldino 2008) ada 4 aspek motivasi yaitu model ARCS yang perlu diperhatikan guru, yaitu bperhatian (attention), Relevansi (Relevance), Percaya diri (Confidence), dan kepuasan (satisfaction).
4)      Faktor fisiologis , terkait dengan perbedaan gender, kesehatan dan kondisi lingkungan yang mempengaruhi pembelajaran

2.      State Standards and Objectives (Menentukan standard dan tujuan)
Tahap selanjutnya dalam ASSURE model adalah merumuskan tujuan dan standar. Dengan demikian diharapkan peserta didik dapat memperoleh suatu kemampuan dan kompetensi tertentu dari pembelajaran. Dalam merumuskan tujuan dan standar pembelajaran perlu memperhatikan dasar dari strategi, media dan pemilihan media yang tepat.

a.      Pentingnya Merumuskan Tujuan dan Standar dalam Pembelajaran
            Dengan merumuskan standar dan tujuan pembelajaran dapat mendapatkan penilaian yang akurat dari pembelajaran siswa. Dasar dalam penilaian pembelajaran ini menujukkan pengetahuan dan kompetensi seperti apa yang nantinya akan dikuasai oleh peserta didik. Selain itu juga menjadi dasar dalam pembelajaran siswa yang lebih bermakna. Sehingga sebelumnya peserta didik dapat mempersiapkan diri dalam partisipasi dan keaktifannya dalam pembelajaran. 

b.      Tujuan Pembelajaran yang Berbasis ABCD
            Menurut Smaldino,dkk.,setiap rumusan tujuan pembelajaran ini haruslah lengkap. Kejelasan dan kelengkapan ini sangat membantu dalam menentukan model belajar, pemanfaatan media dan sumber belajar berikut asesmen dalam KBM. Rumusan klasik tujuan pembelajaran yang sejak dahulu sudah diterapkan adalah singkatan ABCD. Rumusan baku ABCD tadi dijabarkan sebagai berikut:
A = audience
            Pebelajar atau peserta didik dengan segala karakterisktiknya. Siapa pun peserta didik, apa pun latar belakangnya, jenjang belajarnya, serta kemampuan prasyaratnya sebaiknya jelas dan rinci.
B = behavior
            Perilaku belajar yang dikembangkan dalam pembelajaran. Perlaku belajar mewakili kompetensi, tercermin dalam penggunaan kata kerja. Kata kerja yang digunakan biasanya kata kerja yang terukur dan dapat diamati, misalnnya menjelaskan, menyusun, menarikan, menggunakan, dan seterusnya; dan dirumuskan secara utuh.

C = conditions
            Situasi kondisi atau lingkungan yang memungkinkan bagi pebelajar dapat belajar dengan baik. Penggunaan media dan metode serta sumber belajar menjadi bagian dari kondisi belajar ini. Kondisi ini sebenarnya menunjuk pada istilah strategi pembelajaran tertentu yang diterapkan selama proses belajar mengajar berlangsung.
D = degree
            Persyaratan khusus atau kriteria yang dirumuskan sebagai dibaku sebagai bukti bahwa pencapaian tujuan pembelajaran dan proses belajar berhasil. Kriteria ini dapat dinyatakan dalam presentase benar (%), menggunakan kata-kata seperti tepat/benar, waktu yang harus dipenuhi, kelengkapan persyaratan yang dianggap dapat mengukur pencapaian kompetensi.

ABCD Objective Checklist
Siswa dapat mencapai suatu kompetensi tertentu dari suatu mata pelajaran berarti dia sudah mencapai degree dari tujuan pembelajaran, walaupun setiap siswa mencapainya dengan format yang berbeda. Objective checklist disini adalah berupa suatu angket tujuan pembelajaran yang mengandung ABCD beserta komponen-komponennya. Angket ABCD ini dapat diisi oleh guru/pendidik untuk mengetahui sejauh mana pembelajaran telah dibawa dan membawa pengaruh seperti apa kepada siswanya/pembelajar.Apabila nantinya checklist tersebut belum mengekomunikasikan akurasi dari pengetahuan dan kemampuan yang seharusnya dimiliki siswa, sebaiknya pemebalajaran perlu diperbaharui.

c.       Tujuan Pembelajaran dan Perbedaan Individu
            Berkaitan dengan kemampuan individu dalam menuntaskan atau memahami sebuah materi yang diberikan. Individu yang tidak memiliki kesulitan belajar dengan yang memiliki kesulitan belajar pasti memiliki waktu ketuntasan terhadap materi yang berbeda. Untuk mengatasi hal tersebut, maka timbullah mastery learning (kecepatan dalam menuntaskan materi tergantung dengan kemampuan yang dimiliki tiap individu.


3.      Select Strategies, Technology, Media, and Materials (Memilih, Strategi, Teknologi, Media dan Bahan ajar)
     Langkah selanjutnya dalam membuat pembelajaran yang efektif adalah mendukung pembelajaran dengan menggunakan teknologi dan media dalam sistematika pemilihan strategi, teknologi dan media dan bahan ajar.

a.      Memilih Strategi Pembelajaran
       Pemilihan strategi pembelajarn disesuaikan dengan standard dan tujuan pembelajaran. Selain itu juga memperhatikan gaya belajar dan motivasi siswa yang nantinya dapat mendukung pembelajaran. Strategi pembelajaran dapat mengandung ARCS model(Smaldino dari Keller,1987). ARCS model dapat membantu strategi mana yang dapat membangun Attention (perhatian) siswa, pembelajaran berhubungan yang Relevant dengan keutuhan dan tujuan, Convident , desain pembelajaran dapat membantu pemaknaan pengetahuan oleh siswa dan Satisfaction dari usaha belajar siswa. Strategi pembelajaran dapat terlebih dahulu menentukan metode yang tepat.

b.      Memilih Teknologi dan Media yang sesuai denagn Bahan ajar
            Memilih teknologi dan media, memang bukanlah hal yang mudah. Seperti yang diungkapkan (Mc Alpine&Weston, 1994 dalam Smaldino) para sarjana sepakat bahwa memilih teknologi dan media yang sesuai bisa menjadi tugas yang rumit- mempertimbangkan kumpulan sumber daya yang tersedia, keberagaman para pelajar dan tujuan spesifik yang harus dicapai.

                 Rubrik seleksi, dilengkapi  prosedur yang sistematis untuk menilai kualitas teknologi dan media yang spesifik. Setiap rubrik terdiri dari sekumpulan kriteria seleksi yang konsisten, dan kriteria untuk teknologi dan media yang dirancang.untuk mencapai tujuan belajar yang telah ditetapkan sebelumnya. Ada beberapa kriteria rubrik seleksi (Smaldino, 2012)yaitu :
1)      Selaras dengan standar, hasil dan tujuan
2)      Informasi yang terbaru dan akurat
3)      Bahasa yang sesuai usia
4)      Tingkat ketertarikan dan keterlibatan
5)      Kualitas teknik
6)      Mudah digunakan (baik oleh guru dan siswa)
7)      Bebas bias
8)      Panduan pengguna dan arahan.

c.       Memilih mengubah dan  merancang bahan ajar
            Setelah memilih strategi dan media, selanjutnya kita memilih materi, yakni :
1)      Memilih materi yang tersedia
Guru biasanya menggunakan materi yang tersedia, namun kita perlu mempertimbangkan dan memilih materi yang tepat dari materi yang tersedia tersebut, yang bisa dilakukan dengan cara ; melibatkan spesialis teknologi /media, atau melibatkan guru lain yang lebih berpengalaman, melakukan survei panduan referensi sumber dan media (komprehensif, selektif dan evaluatif).
2)        Mengubah materi yang ada
Mengingat kebutuhan siswa yang berbeda-beda, adakala nya guru bisa mengubah materi dari materi yang tersdia agar dapat lebih mencapai tujuan pembelajaran yang telah ditetapkan, namun hal ini harus mmeperhatikan hak cipta.
3)      Merancang materi baru
Pada saat materi yang tersedia tidak mendukung, dan sulit untuk mengubah materi yang ada, maka guru juga dapt menrancang materi baru sesuai dengan mata pelajaran dan tujuan pembelajaran. kuncinya adalah kita harus memperhatikan kebutuhan dan tujuan belajar siswa kita.
      
4.      Utilize Technology, Media and Materials (Memanfaatkan Teknologi, media dan Bahan ajar)
            Memanfaatkan terknologi, media dan materi digunakan proses 5P, preview, prepare (teknologi, media dan materi), prepare (lingkungan), prepare (pebelajar) and provide. Setelah semuanya bisa dikondisikan untuk kondisi belajar, maka dilakukan kegiatan pembelajaran.
a.       Pratinjau teknologi, media dan materi         
                        Selama proses seleksi, ini perlu dilakukan karena tujuannnya adalah untuk memilih bagian yang langsung selaras dengan mata pelajaran yang kita ajarkan, yang sesuai dengan tujuan pembelajaran. Meninjau materi secara menyeluruh tidak hanya membuat kita menggunakan sumber daya secara maksimal, tetapi juga membatasi siswa untuk tidak mengkases materi/konten yang tidak pantas, dari berbagai media dan sumber belajar lainnya.
b.      Menyiapkan teknologi , media dan materi
                        Langkah pertama adalah mengumpulkan semua perlengkapan yang dibutuhkan, menentukan urutan penggunaannya, dan menentukan tindakan yang akan dilakukan pada tiap materi, menyimpan daftar materi yang digunakan, dan garis besar urutan penyajian pelajaran.
c.       Prepare the Environmental (Menyiapkan Lingkungan)
                        Pembelajaran dapat dilakukan di ruang kelas, dilaboratorium, atau pusat media atau di lapangan, fasilitas-fasilitas harus disusun untuk memudahkan siswa menggunakan materi dan media yang efektif dan efisien, menyiapkan lingkungan belajar yang baik untuk siswa, seperti pengaturan tempat duduknya
d.        Prepare the Learner (Menyiapkan Siswa)
       Dari sudut pandang pembelajaran, mungkin mirip dengan salah satu dari yang berikut:
v  Pengantar dengan memberikan garis besar isi pembelajaran
v  Menjelaskan bagaimana menghubungkan topik yang dipelajari.
v  Memotivasi yang membuat pengetahuan yang dibutuhkan untuk diketahui dengan menjelaskan bagaimana menfaat bagi siswa.
v  Memberikan perhatian isyarat langsung untuk aspek khusus (kognitif, afektif,  psikomotor) pada pembelajaran.

e.       Prepare the Learning Experience (Menyiapkan Pengalaman Pembelajaran)
       Guru menyiapkan pengalaman pembelajaran. Jika materi berbasis guru, seharusnya  professional. Jika berpusat pada siswa, guru harus berperan sebagai fasilitator, membantu siswa untuk mengeksplorasi materi, mendiskusikan isi materi, menyiapkan materi seperti fortopolio, atau mempresentasikan dengan teman sekelas mereka.
5.      Require Learner Parcipation (Menegmbangkan Peran Serta Peserta Didik)
   Pembelajaran di masa depan menghendaki pelajar tidak hanya sebatas memahami informasi, melainkan memiliki pengalaman dan praktek menerapkan, menganalisis, mensintesis, dan mengevaluasi. Hal ini sesuai dengan gagasan konstruktivis, dimana belajar dibangun dengan penglaman autentik yang relevan, dan siswa menerima umpan balik, sehingga mereka mengetahui pencapaian tujuan belajarnya dan berusaha meningkatkan kinerjanya.
a.       Latihan, untuk mencapai tujuan belajarnya siswa haruslah berpartisipasi aktif melalui praktek langsung dengan teknologi dan kemampuan baru, untuk produktivitas, komunikasi, penelitian, dan penyelesaian masalah/pengambilan keputusan.
1)      Teknologi sebagai perkakas teknologi, untuk menggunakan teknologi dan media sebagai sarana yang membutuhkan partisipasi siswa adalah dengan penggunaan perangkat produktivitas. Karena ini dapat  memacu dan mendorong kreativitas (ISTE, 2000)
2)      Teknologi sebagai perangkat komunikasi, dengan menggunakan teknologi siswa bisa berkomunikasi dengan berbagai orang dari berbagai tempat lainnya, misalnya melalui email , chatt, dan lain-lain.
3)      Teknologi sebagai perangkat penelitian, dengan teknologi kita dapat menempatkan, mengevaluasi, dan mengumpulkan berbagai informasi dari berbagai sumber , misalnya dari internet, buku, koran maupun media lainnya.
4)      Teknologi sebagai perangkat penyelesaian masalah dan pengambilan keputusan, dengan menggunan teknologi siswa dapat belajar dan mnggunakannnya untuk menyelesaikan berbagi persoalan, misalnya melalui mikroskop, lembar kerja, peralatan audio  dan video digital, dll.
5)      Menggunakan perangkat lunak pendidikan, berbagai program aplikasi pendidikan memungkinkan siswa terlibat aktif dalam berbagai kegiatan yang menantang, dan memungkinkan siswa untuk berkembang sesuai dengan penilaian dan menyediakan umpan balik dan perbaikan.
6)      Menggunakan media lainnya untuk latihan, melibatkan siswa secara aktif dalam melakukan diskusi, kuis, latihan penerapan dapat dilakukan latihan dan pemberian umpan balik.
           
b.      Umpan Balik
                  Umpan balik, bisa dari guru, ataupun para siswa dalam kelompoknya, dari komputer ataupun diri mereka sendiri, umpan balik penting bagi siswa untuk melakukan perbaikan.

6.      Evaluate and Revise (Mengevaluasi dan Memperbaiki)
   Langkah terakhir yang kita lakukan adalah melakukan penilaian dan perbaikan, yang dilakukan dengan tujuan :
a.       Menilai prestasi pelajar , dilakukan untuk menilai apa yang dipelajari siswa dan menampilkan perubahan perilaku sesuai dengan tujuan. Penilaian dilakukan berdasarkan pada tujuan belajar, pembelajaran dengan tujuan kemampuan kognitif, dapat menggunakan tes tertulis, namun untuk tujuan pemprosesan informasi dan penampilan sikap, maka digunakan penilaian autentik dan komprehensif. Penilaian autentik yaitu dimana siswa menggunakan proses sesuai dengan konten dan kemampuan yang sedang dipelajari dan sesuai  kegunaan konten di dunia nyata. Penilaian ini digunakan untuk penilaian kinerja, produk tunggal, unit, atau portofolio. Sedangkan untuk penilaian komprehensif dapat menggunakan rubrik yakni sekumpulan kriteria penilaian yang digunakan untuk mengukur/menilai produk/kinerja siswa(Smaldino, 2012). Rubrik terdiri dari tiga komponen ; kriteria kinerja, skala penilaian, dan tingkat dari deskriptor kinerja.
b.      Penilaian portofolio, untuk menilai kemampuan siswa untuk membuat produk nyata yang menggambarkan pencapaian mereka terkait dengan analisis, sintesis dan evaluasi.(Smalldino, 2012). Kuncinya adalah siswa harus merefleksi sendiri pembelajarannnya sesuai dengan produk protofolio. Portofolio ini ada yang tradisional dan elekronik.
c.       Mengevaluasi dan merevisi Strategi, Teknologi dan Media. Ini perlu dilakukan untuk melihat keefektifan strategi , teknologi, dan media yang digunakan, melihat pencapaian tujuan pembelajaran, sesuai dengan minat siswa, memenuhi kebutuhan siswa, dll. Untuk menilainya, bisa dengan meminta pendapat siswa, melalui diskusi dan wawancara.
1)      Evaluasi guru, ini sangat penting agar memberikan umpan balik yang bermanfaat bagi guru. Ada 4 evaluasi guru, yakni melalui diri sendiri, siswa, rekan ataupun administator.
2)      Revisi strategi, teknologi dan media, Ini merupakan tahapan terakhir, kita perlu melihat hasil penilaian/evaluasi, melihat ketercapaian tujuan, prestasi siswa, ketepatan strategi, teknologi dan media. Kita perlu mencatat dan melakukan revisi agar dapat meningkatkan kualitas pembelajaran

           






BAB III
PENUTUP
A.    Kesimpulan
            Model merupakan salah satu cara yang dapat digunakan guru sebelum pembelajaran itu dilakukan, sehingga nantinya pembelajaran dapat berjalan dengan efektif, maksimal dan tepat. jadi ASSURE model memberikan kemudahan atau cara untuk membantu guru dalam mempersiapkan pembelajaranya agar menjadi lebih terarah dan menuju pada sasaran yang tepat dalam mencapai tujuan pembelajaran yang telah ditentukan. Model ASSURE merupakan suatu rujukan bagi pendidik dalam membelajarkan peserta didik dalam pembelajaran yang direncanakan dan disusun secara sistematis dengan mengintegrasikan teknologi dan media sehingga pembelajaran menjadi lebih efektif dan bermakna bagi peserta didik (Smaldino, dkk.). Pembelajaran dengan menggunakan
            Model ASSURE mempunyai beberapa tahapan yang dapat membantu terwujudnya pembelajaran yang efektif dan bermakan bagi peserta didik yaitu :
1.      Analyze Learner (Analisis Siswa)
2.      State Objektive (Menentukan Tujuan)
3.      Select Methodes, Media, materials(Memilih Metode, Media dan Materi)
4.      Utilize Media and Material(Menggunakan Media dan Materi)
5.      Require Learner Participation(Membutuhkan partisipasi siswa)
6.      Evaluate and Revise (Evaluasi dan Revisi)

B.     Sarsn

            Demikian makalah ini penulis sajikan, Tentunya masih terdapat banyak kekurangan yang perlu ditambahkan untuk mencapai kesempurnaan, oleh karenanya penulis berharap sudilah kiranya kekurangan-kekurangan tersebut, para pembaca yang budiman sebagai pemerhati ilmu lebih khusus di bidang pendidikan untuk memberi koreksi atau saran demi sempurnanya makalah ini